Sekilas Riwayat

Dr. Priyo Sajarwo Yurianto, M.Si., CA., Akt. (Mbahwo) adalah seorang akuntan pendidik yang justru merasa lebih nyaman menjadi tukang membuat kode dan pengelola situs.

Kegiatan Harian

Bagi Mbahwo, mengajar adalah kewajiban, namun membuat kode dan mengelola situs adalah hobi yang membuatnya merasa lebih hidup. Menulis di situs juga menjadi salah satu hobi sekaligus hiburan dan relaksasi yang paling menyenangkan bagi Mbahwo.

Kewajiban harus tetap dijalankan, hobi dan utamanya passion tersebut juga tetap tidak boleh ditinggalkan. Mbahwo meyakini bahwa passionnya tersebut akan meninggalkan jejak positif yang tidak kalah kelasnya dengan publikasi riset sekalipun.

Dengan kondisi kesehatan yang semakin hari semakin menurun, Mbahwo tetap berusaha keras untuk menyempurnakan desain Platform, Player dan juga situsnya. Ini tidak sekedar obsesi Mbahwo semata, kegiatan ini adalah kegiatan yang membuat Mbahwo merasa nyaman, merasa masih punya manfaat dan bahkan bisa sedikit melupakan rasa sakit.

Salah satu obsesi Mbahwo adalah meninggalkan tinggalan kode yang sudah dalam bentuk Platform yang diberi nama Mbahwo Platform. Desain platform yang tidak mudah out of date, bagi anak cucunya atau siapapun yang kelak meneruskan hobi dan merawat apa yang sudah ditinggalkan oleh Mbahwo. Sebenarnya ini adalah tinggalan yang sederhana dan bahkan dianggap tidak berguna sama sekali oleh orang lain. Namun, dibalik tinggalan sederhana tersebut, banyak terkandung didalamnya riwayat kerja keras, pahit, getir dan bahkan rasa sakit hebat yang harus ditahan sekuat tenaga oleh Mbahwo demi menyelesaikan obsesinya tersebut.

Kendala Tidak Harus Menyurutkan Semangat

Selepas dibanjiri dengan penyakit mulai stroke di kedua sisi, hipertensi, diabetes, jantung, liver dan ginjal sekaligus, Mbahwo lebih banyak menghabiskan waktu di depan komputer. Sesekali mengajar ke kampus dan membimbing skripsi, thesis maupun lainnya.

Walaupun dengan segala kendala dan keterbatasan, tidak menyurutkan semangatnya untuk berkarya melalui jemarinya di depan laptop jadul kesayangan. Bagi Mbahwo, selama masih bernafas dan mampu menggerakkan jemari, maka semangat berkarya tidak boleh berhenti.